setiap luka mengajarkanku untuk tertawa

Senin, 22 Juni 2015

Cinta (tak) butuh kepastian (?)

Cara mencintai tiap orang tentu berbeda. Aku lebih pada tipe yang mencintai dengan ego. Terkadang aku tak peduli seperti apa aku tersakiti, kalau aku cinta, ya tetap cinta. Lambat laun aku diberi banyak pelajaran dari rasa sakit dan ditinggalkan.
Cinta itu untuk membuat bahagia, bukan sebaliknya. Cinta itu memberi rasa nyaman, bukan kecemasan. Cinta itu membuat tertawa, bukan terluka.
Lalu, apa artinya mencintai tanpa kepastian? Padahal cinta tak perlu menunggu untuk disambut. Cinta seperti magnet yang bergumul pada medannya.
Aku ingat suatu ketika seseorang datang dan memberikanku cinta. Aku pantas terkejut tapi tak kutolak. Kusambut hadirnya. Namun seseorang itu perlahan membiarkan cinta yang telah kugenggam ini memudar. Tanpa patah kata dan alasan, lalu ia menghilang.
Sekali lagi, aku tak paham maksud mencintai tanpa kepastian.
Haruskah membiarkan sebuah cinta menunggu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar